Pengobatan dengan prinsip “back to nature” kembali marak akhir-akhir ini. Slogan-slogan terkait thibbun nabawi pun menjadi sering kita dengar di media massa, dunia maya, dan seminar-seminar.
Dengan maraknya hal ini, maka kita temui banyak pebisnis herbal baik secara offline maupun online, juga praktisi herbal yang membuka praktek pengobatan terkait Thibbun Nabawi. Oleh karena itu, mari kita mengenal Thibbun Nabawi lebih dalam dalam artikel kali ini.
Apa itu Thibbun Nabawi?
Dikutip dari jurnal penelitian oleh Sani Ega Priani, Thibbun Nabawi adalah segala sesuatu yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits yang shahih yang berkaitan dengan kesehatan baik untuk pencegahan ataupun pengobatan penyakit.
Asim Abdelmoneim Hussein dari The National Center of Complementary dalam Acta Scientific Medical Sciences menuliskan bahwa Thibbun Nabawi merujuk pada upaya pencegahan dan pengobatan, yang dilaporkan sesuai panduan Rasulullah ﷺ.
Sementara itu, tulisan berjudul Prophetic Medicine, Islamic Medicine, Traditional Arabic and Islamic Medicine (TAIM): Revisiting Concepts and Defiinitions menjelaskan, Thibbun Nabawi meliputi berbagai disiplin ilmu dan praktik di kehidupan sehari-hari.
Pengobatan ala Nabi atau thibbun nabawi tidak hanya digunakan untuk menyembuhkan, tetapi juga melibatkan tindakan pencegahan. Tindakan ini mencakup pentingnya berwudhu atau tayamum, membersihkan diri setelah buang air kecil atau besar, berpuasa, sholat, dan praktik lainnya. Meskipun tidak semua praktik diberi label thibbun nabawi, karena pada masa Rasulullah ﷺ istilah tersebut tidak dikenal.
Prinsip-prinsip Thibbun Nabawi
Thibbun Nabawi didasari atas beberapa prinsip dasar, yaitu:
- Yakin bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala yang menyembuhkan
- Pengobatan yang halal dan thoyib
- Tidak berbau takhayul dan membawa mudharat
- Bersifat preventif
- Mencari yang lebih baik dan mengambil sebab melalui ikhtiar dan tawakal
Salah Paham Tentang Thibbun Nabawi
Sebagai salah satu konsep kedokteran Islam yang terkenal di dunia, terdapat beberapa kesalahan dalam memahami konsep Thibbun Nabawi itu sendiri.
Banyak orang yang menganggap bahwa konsep Thibbun Nabawi hanya sebatas minum habbatussauda atau madu tanpa dosis dan indikasi yang jelas. Padahal, Thibbun Nabawi bukanlah konsep yang sederhana, melainkan sangat kompleks.
Konsep Thibbun Nabawi menekankan pada pemahaman tentang penyakit dan pengobatannya secara utuh. Thibbun Nabawi memandang penyakit sebagai sebuah gangguan yang terjadi pada keseimbangan tubuh, baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu, pengobatan pada Thibbun Nabawi tidak hanya menitikberatkan pada pengobatan fisik, namun juga psikologis.
Dalam konsep Thibbun Nabawi, terdapat banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan. Selain diagnosa yang tepat, meramu bahan dengan benar, dan pemilihan dosis obat yang tepat, pengobatan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti gaya hidup, pola makan, dan lingkungan sekitar.
Dengan memahami konsep thibbun nabawi secara benar, kita dapat memanfaatkan bahan-bahan alami untuk pengobatan dengan lebih efektif dan aman. Namun, perlu diingat bahwa thibbun nabawi bukanlah pengobatan instan atau sekadar mengonsumsi madu dan habbatussauda.
Mengenal Bahan-bahan Alami Dalam Thibbun Nabawi
Thibbun Nabawi menggunakan berbagai bahan alami yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Beberapa bahan alami yang sering digunakan dalam Thibbun Nabawi adalah:
1. Habbatussauda/Jintan Hitam (Nigella Sativa)
Habbatussauda atau jintan hitam juga merupakan jenis bahan herbal Thibbun Nabawi yang populer dalam beberapa tahun terakhir.
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Ia pernah mendengar Nabi bersabda:
”Sesungguhnya pada habbatu ssauda’ terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian”. (HR. Bukhari & Muslim)
Habbatussauda berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal.
Biji Habbatussauda mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein. Ca, Fe, Na dan K. Kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymoquinone (DTQ), thymohidroquinone (THQ) dan thymol (THY), yang telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa Habbatussauda mengaktifkan kekebalan spesifik yang didapat karena meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami.
Sudah banyak produk-produk herbal yang menggunakan bahan ini karenya dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti mengobati asma, alergi, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan beberapa produk kecantikan seperti lotion hingga shampoo juga menggunakan jintan hitam didalamnya.
Di era modern kini, bahan baku jintan hitam biasa diolah menjadi minyak, serbuk, hingga kapsul agar dapat digunakan lebih mudah oleh masyarakat banyak, seperti yang pernah dijelaskan dalam artikel kami sebelumnya.
2. Madu
Madu merupakan salah satu jenis bahan herbal Thibbun Nabawi yang paling populer. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an, “Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69).
Madu kaya akan manfaat untuk kesehatan, seperti membantu mengatasi batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lain sebagainya. Madu juga dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Minyak Zaitun
Minyak zaitun dikenal sebagai minyak super kaya manfaat yang telah diekstrasi dari buah zaitun dengan proses penekanan yang juga disebutkan dalam hadits, “Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Minyak alami ini tidak hanya baik untuk menjaga berat badan, tetapi juga menurunkan berat badan. Tidak heran bila minyak zaitun kerap digunakan untuk mengolah makanan atau sebagai campuran bahan makanan.
Berdasarkan proses ekstrasi yang dilalui dan jumlah kandungan asam oleat di dalamnya, minyak zaitun terbagi menjadi beberapa varian, yaitu:
- Extra Virgin Olive Oil
- Virgin Olive Oil
- Refined Olive Oil
- Pure Olive Oil
- Light Olive Oil
- Pomace Oil
4. Kurma
Kurma merupakan buah yang masuk dalam kategori bahan herbal Thibbun Nabawi yang menempati posisi paling sentralKurma atau dalam bahasa latinnya Phoenix Dactylifera merupakan tanaman dari jenis palem atau palma yang buahnya dapat dimakan dan masuk dalam kategori bahan herbal Thibbun Nabawi yang menempati posisi paling sentral.. Karena sering tumbuh di daerah Jazirah Arab, alhasil buah ini selalui identik dengan buahnya orang Timur Tengah dan sangat identik dengan umat Islam.
Kurma biasanya menjadi salah satu menu takjil di bulan Ramadhan. Selain karena rasanya yang manis, buah ini juga kaya akan vitamin, nutrisi, dan serat yang dapat dengan cepat memulihkan tubuh dari seharian penuh berpuasa.
5. Daun Sambiloto
Daun sambiloto merupakan tanaman herbal dalam Thibbun Nabawi yang sangat efektif dalam mengobati berbagai macam penyakit.
Tanaman herbal ini memiliki kandungan zat antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri yang sangat baik untuk digunakan bagi penderita penyakit seperti diabetes, asma, dan infeksi saluran kemih.
Untuk penjelasan megenai berbagai manfaat dari daun penuh khasiat ini, Anda bisa baca artikel dari kami berikut ini.
Mengenal Thibbun Nabawi merupakan sebuah upaya untuk memperkenalkan pengobatan tradisional yang terinspirasi dari ajaran Islam. Thibbun Nabawi sendiri berasal dari kata “thibb” yang berarti obat atau pengobatan, dan “Nabawi” yang merujuk kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Pengobatan ini tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat Muslim, namun juga semakin diminati oleh masyarakat dunia yang ingin menjaga kesehatan dengan cara yang alami dan sehat.
Nah, bagi Anda pebisnis herbal yang membutuhkan bahan-bahan yang terdapat pada Thibbun Nabawi berkualitas dan teruji khasiatnya, PT Lantabura Internasional menjadi solusi yang tepat untuk Anda.
PT Lantabura Internasional telah dipercaya oleh ratusan mitra sejak 2010, dengan berbagai bahan baku herbal yang diimpor langsung dari Timur Tengah dan Afrika.
Mari ciptakan produk herbal terbaik bersama Lantabura dengan menuju halaman ini.